Sabtu, 28 Februari 2015

Cara Membuat Mesin Penetas Telur Burung Puyuh




Cara Membuat Mesin Penetas Telur Burung Puyuh

        Tips  Pembuatan Mesin penetas telur burung puyuh.
Langkah Pertama Pembuatan Kandang sebagai berikut :


  • Kandang berukuran 2 x 1 meter
  • Terdiri dari 3 sekat atau di bagi menjadi 3 bagian
  • Terdiri dari 9 buah lampu bohlam 60 - 70 watt masing2 sekat / bagian terdiri dari 3 buah bola lampu
  • Alat pengukur suhu dalam kandang
  • Terdiri dari 2 lantai, Lantai atas dikhususkan untuk penetasan telur dan di lantai bawah untuk anakan burung puyuh yang sudah menetas.


Berikut tips - tips yang harus anda ketahui

berikan tempat air di bawah telur bertujuan agar hangat dari lampu bisa merata, suhu yang bagus untuk penetasan sekitar 37 - 39 derajat celcius.

kandang berukuran 2x 1 meter terdiri dari dingding dari triplek, usahakan mesin penetas telur berada di dalam ruangan khusus dengan sirkulasi udara yang baik agar bertujuan kita lebih mudah melakukan pengecekan pada telur yang akan ditetaskan.


- Lantai kedua ( Tempat meletakan anakan putyuh yang sudah menetas )


Lantai kedua terdiri dari tempat / wadah air minum puyuh dan 1 buah bohlam lampu yang bertujuan agar menjaga suhu anakan puyuh agar tetap hangat. sama seperti mesin penetas bagaian kedua di beri sekat yang bertujuan agar puyuh yang satu dengan yang lain lebih teratur dan mengurangi resiko kematian akibat berdesak desakan.

Sekarang kita bicara modal untuk membuat mesin penetas telur , dengan berbahan triplek dengan papan2 penyangga modal yang harus kita keluar kan sekitaran 500 ribu.

Mesin penetas berukuran 2x 1 bisa menampung hingga 750 - 1000 butir telur, hal - hal penting yang harus di perhatikan yaitu pengecekan suhu dan kehangatan telur beserta anakan puyuh yang baru menetas itu sendiri. Usahakan agar lampu di dalam mesin penetas tidak mati. dan pemberian makanan anakan puyuh yang khusus dengan perhatian yang khusus juga. sedikit repot tapi lumayan mudah.

Telur puyuh akan menetas sekitar 3 minggu kemudian, dengan suhu yang baik akan memaksimalkan produksi penetasan telur puyuh itu sendiri. 


Demikian lah Tips Bagaimana Cara Membuat Mesin Penetas Telur Burung Puyuh, Telur Puyuh, Membuat Mesin penetas Telur. Menetaskan Anakan Puyuh sendiri, Kandang Yang baik, Kandang Yang Bagus, Tips Merawat Puyuh.


Semoga Bermanfaat dan sukses, amin

Cara Beternak Burung Puyuh Untuk Pemula


    Cara Beternak Puyuh Dengan Mudah dan Menguntungkan Untuk Pemula

Langakah pertana untuk melakukan Usaha Beternak Burung Puyuh adalah pemilihan tempat peternakan yang baik. pemilihan tempat peternakan akan mempengaruhi produksi puyuh tersebut dan baca artikel saya juga tentang Prinsip Prinsip Yang Harus Dimiliki Sebelum Memulai Usaha Ternak Puyuh dan artikel yang saya tulis mengenai peluang usaha pada puyuh Peluang Bisnis Beternak Telur Puyuh, hal - hal yang harus di perhatikan untuk pemilihan tempat peternakan puyuh sebagai berikut :

  • Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk
  • Lokasi Peternakan jauh dari wabah penyakit
  • Pastikan Jauh dari kawasan Banjir
  • Lokasi yang stategis untuk pemasaran telur itu sendiri
Untuk pembuatan kandang sendiri pertama - tama harus perhatikan hal - hal sebagai berikut

  • Pemilihan bahan untuk pembuatan kandang itu sendiri 
  • sirkulasi atau aliran udara yang baik
  • pembuangan kotoran 
  • tempat penempatan pakan dan minum untuk buruh puyuh itu sendiri

Kandang untuk indukan Puyuh berukuran 2x 0.5 meter dengan 5 lantai dan setiap lantai diberikan sekat berupa triplek untuk menampung kotoran dan mempermudah pembuangan kotoran itu sendiri. Untuk dinding pada bagian kandang gunakanan Jaring berbahan kawat untuk melancarkan sirkulasi udara pada kandang. penambahan kaki kandnag yang di tinggikan mencegah puyuh bagian bawah terkena air / lembab.

Penempatan tempat pakan pun harus di perhatikan antara lubang tempat masuk kepala puyuh agar bisa leluasa mengambil makan di tempat pakan.

Sedangakan penempatan minuman letakan di samping untuk setiap 1 lantai.
pergantian air minum puyuh dilakukan 1 hari sekali yaitu pagi hari / sore hari.
Pemberian makanan pun dilakukan sama seperti pergantian air minum pada puyuh.




Untuk pembersihan Kotoran puyuh dilakukan setiap 3 hari sekali, praktisnya triplek yang kita taruh pada sekat antar lantai satu dengan yang lain cabut dan bersihkan menggunakan sapu.
Kotoran puyuh juga merupakan peluang bisnis karena setiap 1 karung kecil kotoran di hargai 15 ribu rupiah.


Setiap 1 lantai berisi sekitara 30 -50 puyuhan dewasa setiap sekat, jika kita memelihara 1000 puyuh dewasa kita akan menghasilkan sekitaran 300- 400 telur setiap 1 hari. dan membutuhkan sekitar 4 -5 kandang dengan 4 lantai.

untuk penjualan telur puyuh sekarang dihargai sekitar 20 ribu per 1 kilogram telur , 1000 puyuh dewasa menghasilkan 7,5 kilogram telur satu hari.

Untuk pemilihan  tempat saya sarankan buat rumah - rumahan yang sederhana terdiri dari penopang dan genteng untuk mencegah dari air hujan, atau bisa memanfaankan pekarangan belakang rumah semaksimal mungkin.

Demikianlah  artikel tentang : Cara Beternak  Burung Puyuh Untuk Pemula.


Semoga bermanfaat.





Senin, 16 Februari 2015

Beternak Jalak Suren/Uren


 Jalak suren sebenarnya bisa ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Namun, sekarang burung ini semakin sulit ditemukan. Apa yang dialami burung lain, populasinya kian hari kian susut di alam, ternyata juga dialami jalak suren. Pencemaran sawah oleh pestisida, penangkapan untuk dipelihara atau diperdagangkan, dan penciutan hutan merupakan penyebab utama menurunnya populasi jalak suren yang bernama ilmiah Sturnus contra jalla.  
Keistimewaan jalak suren
Jalak suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, rumah akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin ada benarnya anggapan ini karena jalak suren merupakan burung yang sangat peka. Jika ada orang datang, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yang memelihara burung ini.Ada empat alasan orang memelihara jalak suren. Pertama, untuk menjaga rumah. Kedua, untuk kesenangan. Ketiga, untuk memancing suara burung lain agar ikut berkicau. Kecerewetan jalak uren akan merangsang burung lain untuk mengeluarkan nyanyiannya. Jalak suren dapat dijadikan master bagi whamei atau whabi. Keempat, untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini dan alasan ekonomis. Jalak suren hasil penangkaran dapat diperjualbelikan dengan harga Rp 350.000,00 per pasang.

Membedakan jalak jantan dan betina
Jalak suren mulai dewasa pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik dan tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan. Untuk membedakannya, harus dilakukan dengan pengamatan yang seksama.
Jalak suren jantan memiliki tubuh berbentuk lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina. Tubuhnya lonjong dan panjang, kepa-lanya lebih besar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu kepala, punggung, dan dada berwarna hitam legam dan mengilat. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang.
Yang betina memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan.
Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah dan agresif dari yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, dan lebih keras dari betina.
Untuk tujuan penangkaran, burung jantan dan betina harus dipilih yang memiliki pandangan mata tajam, postur tegap, gesit, gerakan lincah, suara lantang, dan nafsu makan tinggi.
Tetapi berdasar pengalaman bertahun-tahun soal warna merah di sekitrar mata, kekokohan kaki, cara berdiri, kilat hitam pada bulu, belahan dada, keceriwisan, agresivitas (dan segala macam atribut jalak suren yang disebutkan dalam teori itu) sangat-sangat tergantung, terutama pada lima hal: 
A) Habitat asli dari si burung; 
Jalak suren lokal jawa dengan habitat asli rawa-rawa berbeda dengan berhabitat asli sawah. Jalak rawa relatif ramping tetapi pendek, kaki cenderung kehitaman, warna merah kates matang di seputar mata tidak muncul (cenderung kuning); bulu hitam cenderung kusam, tak ada belahan pada bulu dada. Artinya: Jalak jantan berhabitat asli rawa “lebih pucat mukanya”, “lebih kusam bulu hitamnya”, “lebih kecil tubuhnya” dari jalak suren betina berhabitat asli sawah. Kalau keduanya disodorkan kepada “para teoritisi” jalak suren, saya berani bertaruh, mereka akan menyebut si betina sebagai jantan dan si jantan sebagai betina.
B) Makanan (jenis makanan/gizi/mineral/vitamin); 
C) Sinar matahari; 
D) Ketersediaan air; 
Penjelasan poin B, C dan D): Jalak suren yang cukup dalam mengkonsumsi vitaman A, C dan D, secara rutin terkena matahari (terutama jalak tangkaran) dan rajin mandi, akan memiliki bulu dengan kilat tajam yang jelas (hitamnya legam dan mengkilat, putihnya sangat bersih), kokoh dan lincah bergerak. Artinya, jalak betina yang sejak anakan terpenuhi dalam makanan, air dan sinar matahari jelas lebih lincah, bersih dan kokoh (juga lebih besar) ketimbang jalak jantan yang yang dipelihara dengan makanan, air dan sinar matahari standar (misalnya burung untuk kicauan di rumah). Dalam hal ini pun saya yakin, jika seekor betina yang terawat secara bagus dan seekor jantan yang dipelihara dengan cara standar disodorkan kepada “para teoritisi” jalak suren, mereka juga akan menyebut si betina sebagai jantan dan si jantan sebagai betina.
E). Masa birahi.
Semakin birahi jalak suren semakin ceriwis/gacor-lah dia. Sebagai contoh ektrem: Campurkan saja betina birahi dengan pejantan yang baru saja genap bulu (sehabis brodol), maka Anda akan menyaksikan betapa si betina begitu ngecrek berkepenjangan juga bersiul-siul tanpa henti namun pada saat yang sama si jantan malah melakukan aksi mogok bicara alias mbisu dan kalaupun bunyi hanya ngik-ngik crek nan monoton. Hayo, tunjukkan kepada para teoritisi jalak suren itu, maka mereka akan dengan lantang mengatakan yang suaranya ngerol, ngecrek terus dengan siulan aduhai serta menari jika didekati orang itulah yang jantan.
Lantas, untuk menandai apakah seekor burung itu jantan atau betina itu bagaimana? Saya katakan itu memang sulit. Selama ini, yang digunakan para penangkar jalak suren ada dua cara.
  • Menggunakan pendulum atau logam (sembarang logam) yang digantung dengan benang. Pendulum tersebut diterakan di atas kepala burung. Kalau pendulum bergerak memutar, berarti
burung yang ditanda adalah betina. Kalau gerakan bolak-baliknya searah (lurus) berarti itu burung jantan. Cara ini bisa diterapkan ke semua jenis burung, termasuk anis merah dan kembang yang biasanya orang kesulitan membedakan jenis kelaminnya.
  • Jalak suren jantan/betina juga bisa dilihat dari perilakunya. Yakni, jika ada dua jalak suren didekatkan (pantau secara cermat setiap hari sampai sekitar 1 pekan) tidak ada yang menunjukkan perilaku ngleper (sayap dan ekor bergetar/bergerak rapat) maka keduanya adalah jantan-jantan atau betina-betina. Jika salah satunya ngleper, berarti yang ngleper adalah betina dan yang satunya pasti jantan (tidak ada jantan ngleper dan tidak ada betina ngleper di depan betina).
Untuk tahap awal menentukan jantan-betina yah gunakan saja teori-teori yang sudah ada (dari bulu, bentuk kepala, kaki dll) tapi hal itu jangan digunakan sebagai pegangan utama (ya percaya 20 persen sajalah).
Sementara itu khusus untuk jalak suren jantan usia di atas 1,5 tahun (usia produktif) ADA WARNA LINGKARAN BIRU DI DUBURNYA. Artinya, kalau ada warna birunya, pasti itu jalak suren jantan. Tetapi meskipun jalak suren jantan, belum tentu ada warna birunya karena mungkin saja usianya masih di bawah satu tahun (belum produktif).

Cara Budidaya Jalak Suren
Penangkaran merupakan solusi penting dalam menjaga populasi jalak suren supaya tidak sampai punah. Dalam menangkarkan jalak suren, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.
Kandang sebaiknya memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yang tinggi, bercabang banyak, dan berdaun lebat, misalnya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang mirip dengan tanaman tersebut. Lantai kandang juga perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan. Tempat berteng-ger diupayakan yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Tempat pakan harus cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum dan mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari harus dapat masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar matahari yang masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan dan telur. Selain itu, tentunya juga perlu tempat berteduh sewaktu ada hujan.
Menurut pengalaman, jalak suren yang ditempatkan dalam kandang berukuran 100 x 175 x 200 cm atau yang lebih besar lagi (3 x 3 x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang ada di dalam kandang ditata hingga menyerupai kondisi alami.
Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, dan serangga (misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.
Selain itu, juga diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan seperti ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan baik.
Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun untuk betina dan 1,5-2 tahun untuk jantan merupakan umur ideal untuk penjodohan. Biasanya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.
Tehnik penjodohan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, kalau jumlahnya banyak, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya. Bila ada sepasang burung yang saling berdekatan, berkicau sahut-sahutan, dan bercumbu, itu pertanda jodoh. Burung yang sudah jodoh harus dipindahkan dalam kandang tersendiri. Biasanya burung yang sudah jodoh akan merajai di antara yang lain dan menyerang sesamanya atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang sama-sama jodoh atau berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selan-jutnya.
Jika hanya ada dua ekor, seekor jantan dan seekor betina, penjodo-han dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung. Burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan musim kawin sepanjang tahun, kedua burung ini akan segera jodoh.
Burung yang sudah jodoh akan melakukan perkawinan 2-4 minggu setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan membuat sarang untuk bertelur pada tanaman yang banyak cabangnya.
Dalam kandang penangkaran jalak suren dapat dirangsang membuat sarang. Caranya, di beberapa tempat yang layak untuk bersarang -misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat, terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di tempat-tempat yang telah ditentukan itu ditaruh bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur. Cara ini dapat merangsang dan membantu jalak suren untuk bersarang.
Jalak suren akan memilih sendiri tempat yang sesuai untuk bersarang. Pembuatan sarang dilakukan selama 5-10 hari, tergantung agresivitas burung. Ukuran sarang termasuk besar. Panjang tumpukan susunan sarang antara 35-45 cm, lebar 20-30 cm, dan tinggi sekitar 20 cm. Lubang tempat keluar masuknya burung berada di permukaan atas sarang, agak miring dengan derajat kemiringan antara 40-45°.
Jalak suren merupakan salah satu, mungkin satu-satunya, jenis dari keluarga Sturnidae yang membuat sarang bukan di dalam rongga pohon, tetapi menaruh sarang pada cabang-cabang pohon.
Telur jalak suren berwarna biru, berukuran 19,8 x 27,7 mm, dan berjumlah 3-4 butir. Telur dierami bergantian oleh burung jantan dan betinanya. Telur-telur itu akan menetas setelah 14 hari dierami. Selain sebagai pengganti selama pengeraman telur, yang jantan juga bertindak sebagai penga-man di luar sarang. Anak jalak suren akan dipelihara induknya sampai berumur 1,5 bulan.
Jalak suren bisa berkem-bang biak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari-Juni. Bulan Juli-Desember merupakan masa penurunan perkawinan.


Perawatan anak
Induk jalak suren akan menyuapi anaknya yang baru menetas dari telur dengan pakan berupa serangga, misalnya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau jenis serangga lain yang dijumpai. Anak jalak suren jarang disuapi buah-buahan. Demikian pula dengan anak yang sudah keluar dari sarang, pakan yang diberikan berupa serangga, sampai anakan umur 1-1,5 bulan. Setelah itu anak jalak suren mulai makan buah-buahan.
Pemberian makanan dilakukan 1-2 jam sekali setiap hari. Kira-kira umur 1,5 bulan anak jalak suren sudah disapih oleh induknya.
Selanjutnya anak jalak suren dapat dipisah dari induknya dan diperlakukan seperti halnya jalak suren dewasa. Burung muda ini selanjutnya bisa dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya.



Sumber: http://budidayanews.blogspot.com/

Belajar Beternak Angsa

Setelah beberapa bulan memelihara angsa dan belajar bagaimana merawatnya, sesuai dengan petunjuk dan referensi yang saya dapat, dan juga pengalaman di lapangan saya bisa berbagi beberapa pengalaman.

Memelihara Telur sampai menjadi anak yang kuat

  • Seekor angsa betina dewasa, biasanya mampu menghasilkan telur 4 - 8 telur, dan telur-telur tersebut bisa menjadi anak bila dibuahi oleh sang jantan. Biasanya telur-telur tersebut akan di di letakkan disarang yang dibuat oleh angsa betina, atau kita bisa pindahan ke dalam sarang yang bisa kita buatkan misalnya dari kotak ukuran 60cmx60cm atau lebih. Kemudian didalamnya diletakkan jerami atau rumput-rumput yang sudah kering, biasanya akan diatur oleh sang induk sendiri. Biasanya pasangan sang angsa betina suka membantu membuat sarangnya.
  • Untuk sarang angsa usahakan dibuat atau tempatnya dipastikan kering dan kelembaban normal, artinya kondisi tidak basah sekali, karena apabila sarang angsa tersebut basah, angsa biasanya tidak mau mengerami telurnya. Waspadai saat musim hujan, pastikan tidak ada air yang masuk atau membasahi sarang. Kemudian pastikan sarang tersebut aman dari gangguan seperti kucing dan tikus, siapa tahu juga ada ular, karena binatang tersebut biasanya suka memakan telur angsa. Memang biasanya bila telur dierami, sang jantan juga akan ikut menjaga sang betina.
Ini Kandang angsa yang saya buat, dan sarang didalamnya
Sarang angsa yang dibuat oleh induk, kita siapkan rumput kering dan jerami

  • Selama proses mengerami pastikan sarang angsa kering dan kelembaban terjaga, jangan letakkan makan dan minum angsa di dekat sarang, karena angsa betina selama mengerami jarang sekali keluar untuk mencari makan, jadi yang makan biasanya sang jantan yang didekatnya sehingga kadang-kadang makan dan minum tumpah dan bisa membasahi sarang.
  • Untuk mengerami telur ada 2 metode yang pertama secara manual yaitu sang induk mengerami sendiri telur sampai menetas, yang artinya tingkat keberhasilannya hanya 50%-70% itu pun tergantung kondisi lingkungan seperti musim,kelembaban sarang dan gangguan binatang lain, sebagai pengalaman angsa saya yang pertama bertelur 8 yang dicuri kucing 1 yang dierami 7 dan yang menetas 4 biji. Kemudian angsa yang kedua betelur 5 yang pecah dan di curi 2, sisa 3 yang berhasil ditetaskan 2, namun karena waktu itu baru menetas dan sarang basah karena (hujan lebat dan angin) sehingga sang induk  meninggalkan sarang dan satu anak mati basah dan kedinginan.
  • Metode kedua adalah dengan menggunakan mesin penetas, yang tingkat keberhasilan sampai 90%, sampai saat ini saya belum pernah mencoba. 
  • Apabila telur sudah menetas harus diperhatikan kondisi sarang, jangan sampai basah karena telur yang menetas, karena apabila sampai sarang basah maka induk tidak akan mau mengerami telur lainnya, akibatnya bisa gagal menetas untuk sisa telur yang lain, ini biasanya terjadi pada induk yang baru menetaskan pertama kali, karena angsa saya yang satu lagi tidak ada masalah dengan penetasannya. Untuk menghindari induk meninggalkan sarangnya segera pisahkan anak yang baru menetas dari induk maksimun 2 jam dan letakkan ditempat yan bersuhu hangat, dengan menggunakan lampu pijar 60 watt, supaya anak kering dan sarang juga tetap kering. Jangan terlalu lama, karena sang induk nanti seperti tidak mau mengakui anaknya, dan tidak mau dirawat, kecuali memang kita berniat memisahkan anaknya dan dipelihara sendiri.
  • Diperhatikan bahwa induk angsa akan beraksi aktif atau galak baik  jantan dan betina selama mempunyai anak. Yang unik juga sang jantan akan ikut menjaga anak-anaknya, jadi bukan betinanya saja. Untuk itu ada bahaya juga, sebaiknya kita kurangi gangguan terhadap angsa apabila sedang punya anak, karena angsa dewasa sangat protektif apabila ada yang mendekati anaknya, akibatnya angsa anak suka terinjak angsa dewasa dan bisa mati, yang kedua tertendang angsa dewasa dan terbalik, sehingga tidak bisa bangun, dalam waktu singkat bisa membuat sang anak mati karena lemas.
Kondisi angsa kecil rawan terinjak induk bila ada gangguan

  • Masa Kritis anak angsa yang saya perhatikan, adalah 5 hari pertama setelah menetas, disini rawan gangguan binatang lain seperti dimakan kucing atau tikus, kedua mati karena kedinginan, terinjak, terbalik, dan kurang makanan dalam kondisi apabila lingkungan kurang bahan makanan, Yang selanjutnya 2 minggu pertama setelah menetas, setelah berumur 2 minggu angsa masih rentan tehadap ancaman binatang lain, terinjak dan kondisi cuaca, namun disini anak angsa sudah lebih kuat terhadap cuaca. Fase selanjutnya adalah berumur 1 bulan, dimana kondisi anak angsa sudah kuat dan tahan terhadap cuaca dan gangguan lain dari binatang lain.
  • Untuk makanan anak angsa yang dirawat oleh induknya adalah tidak terlalu sulit, bisa kita berikan "dedak" (serbuk halus kulit padi) atau nasi, atau biarkan mereka makan mengikuti induk, biasanya memakan rumput dan serangga kecil, dipekarangan rumah saya sengaja saya tanam rumput jepang dan rumput gajah sehingga sering dimakan mereka.
Induk dan anak angsa makan
  • Apabila anak angsa hendak kita rawat terpisah dari induk kita harus siapkan kandang khusus dengan lampu penghangat. Apabila kita sudah pisahkan dari induknya dengan waktu yang lama, maka sang induk seperti tidak akan merawat anak angsa tersebut, untuk itu perlu perawatan dari kita sampai berumur 1 bulan dimana kondisi sudah kuat. Sebagai pengalaman beberpa waktu yang lalu telur angsa menetas pada saat hujan deras, sehingga sarang menjadi bsah dan 2 telur sudah menetas tanpa saya sadari. Setelah hujan reda saya lihat induk angsa yang sedang mengerami sudah meninggalkan sarang, itu jarang terjadi kecuali ada sesuatu. Setelah saya dapati ternyata 2 telur sudah menetas dari 3 telur, namun sayang 1 mati karena basah dan seperti terhimpit induknya, dan saya dapati 1 sekarat karena basah, akhirnya yang satu saya bawa masuk dan letakan dikandang anjing yang kosong dan saya tutup sekeliling dengan koran dan saya beri lampu pijar 60 watt, berharap bisa hidup anak angsa yang sekarat ini, besok paginya saya liat anak angsa ini bisa hidup, sampai saya tulis ini sudah 4 hari masih hidup, dan pada hari ketiga ketika saya kembalikan ke induknya, induknya tidak mau merawat, sehingga saya letakan kembali dikandang. untuk makan, saya letakkan dikadang dedak yang dicampur dengan air dan air. Perlu di ingat angsa adalah unggas yang suka air, jadi selalu perlu ada air.
Anak Angsa yang diselamatkan serta telur yang tak menetas


  • Anak Angsa yang sudah berumur satu bulan biasanya sudah lebih kuat dan tahan terhadap cuaca dan ancaman binatang lain.
  • Usahakan dikandang yang dibuat diberikan lampu penerangan untuk menambah kehangatan kandang selain anak bila tidur masuk kedalam induk betina supaya hangat
  • Perhatikan kolam buatan atau sejenisnya yang bisa dimasuki anak angsa, pastikan bisa masuk bisa juga keluar dengan mudah anak angsa, karena anak angsa bisa mati kelelahan dalam air apabila tidak bisa keluar.
  • Awasi anak angsa yang masih kecil apabila terbalik, karena sulit anak angsa untuk berbalik kembali
Angsa akan tidur

Angsa berjemur

Anak angsa 3 minggu

Anak angsa dan induk mencari makan



Tentang Angsa Dewasa

  • Angsa dewasa adalah angsa yang setia denga pasangannya, apabila kita hanya memelihara sepsang akan sulit untuk mengabungkan dengan pasangan lain
  • Angsa akan protektif saat menjaga telur dan anak
  • Ada saat angsa jantan lebih monogami, artinya aka setia dengan pasanganya, walaupun 1 jantan kuat untuk 3 angsa betina
  • Angsa adalah binatang teritori, apabila ada angsa baru masuk kekadangnya maka akan menyerang dan mengusir angsa baru tersebut, butuh waktu untuk menerima angsa baru
  • Makanan angsa sederhana yang penting ada rumput-rumputan di pekarangan kita
  • Selalu siapkan air buat angsa karena mereka membutuhkan air selalu


Sumber : http://raymondmaulany.blogspot.com/