Selasa, 11 Juni 2013

Cara Memelihara Kelinci



Cara Memelihara Kelinci
Kelinci merupakan hewan mamalia yang digolongkan ke dalam keluarga Leporidae. Pada mulanya ia hidup secara liar terutama di dataran benua Eropa dan juga Afrika. Tetapi sekarang persebarannya mulai merata di seluruh dunia. Tak hanya hidup secara liar, kini kelinci sudah dibudidayakan secara serius sebagai hewan ternak sebab industri dengan bahan baku kelinci telah merambah semua segmen termasuk kuliner, farmasi dan bahkan kosmetika. Selain dibudidayakan untuk kepentingan ekonomi, kelinci juga populer dijadikan hewan peliharaan. Bentuknya yang lucu, bulunya yang lembut serta temperamennya yang cenderung jinak memang bisa membuat siapapun jatuh cinta. Anda tertarik? Baiknya sebelum membawa pulang kelinci ke rumah Anda, cermati cara memelihara kelinci yang baik dan benar. Berikut uraian singkatnya.

Siapkan Kandang Yang Baik


Hal pertama yang patut diperhatikan saat hendak memelihara kelinci adalah kandang kelinci. Pada dasarnya, kelinci bisa dilepas di alam bebas akan tetapi sangat susah untuk menjamin keselamatannya. Oleh karena itu, keberadaan kandang sangat dibutuhkan. Kandang kelinci terbaik adalah kandang dengan ukuran yang besar dan tidak membatasi gerak dari sang kelinci. Sebaiknya, kandang tidak dibuat dalam keadaan bertingkat. Alasannya karena dua hal. Pertama, kelinci merupakan hewan yang takut pada ketinggian. Kandang bertingkat akan membuat ia kurang nyaman. Kedua, kandang kelinci yang bertingkat akan membuat kotorannya menumpuk dan bukan tak mungkin akan mengenai wadah makanan dan minuman yang terletak di tingkat bawah. Jika Anda memang tak bisa menghindari kondisi kandang bertingkat, tetap usahakan kandang maksimal berjumlah 2 tingkat saja.

Hal lain yang wajib diperhatikan terkait kandang adalah sirkulasi udara dan kebersihannya. Sebaiknya, kandang kelinci terbuat dari aluminium jauh lebih baik dibandingkan kandang yang terbuat dari kayu. Terutama jika Anda menempatkan kandang tersebut di luar rumah. Penempatan kandang juga merupakan hal yang tak luput dari perhatian. Jangan tempatkan kandang di tempat yang rawan tergenang air. Sebab hal tersebut akan mengundang penyakit bagi kelinci. Terakhir, pastikan Anda membersihkan kandang kelinci minimal sekali dalam seminggu. Kelinci tak sama dengan babi yang bisa hidup sekandang dengan kotorannya. Ia juga tak sepandai kucing yang piawai mengubur kotorannya. Jadi, kesigapan Anda mutlak diperlukan!

Pilih Makanan Kelinci Terbaik

Setelah kandang siap, hal lain yang wajib diperhatikan adalah pakan kelinci. Di pet shop dan toko hewan lainnya, dengan mudah Anda bisa mendapatkan pellet kelinci. Harganya variatif dengan kualitas yang juga variatif. Meski demikian, pemberian pellet juga harus dibarengi dengan makanan alami untuk menghindari kebosanan si kelinci lucu. Adapun makanan yang baik diberikan kepada kelinci antara lain wortel, sayuran hijau (seperti kangkung, daun ketela, daun pepaya dan lain-lain), rumput hijau, jerami, umbi-umbian, biji-bijian dan lain-lain. 


Cara memelihara kelinci terutama dalam hal pakan, agak berbeda dengan binatang lainnya. Hindari memberi komponen sayuran dalam keadaan segar sebab getah pada tanaman tersebut akan berpengaruh buruk pada pencernaan kelinci. Oleh sebab itu, beri sayuran yang telah dalam keadaan layu kepada kelinci Anda. Selain makanan, ketersedian minuman yang bersih juga penting bagi kelinci. Banyak yang mengatakan hewan ini tidak memerlukan air sebab pasokan cairannya bersumber dari makanan yang ia konsumsi. Hal ini salah, kelinci tetap membutuhkan air bersih. Jadi, sediakan botol minuman dalam kandangnya

Hal lain yang juga harus masuk dalam daftar perhatian Anda adalah penyakit pada kelinci. Hal ini masuk ke dalam zona serius sebab penyakit pada kelinci berpotensi pada kematian. Adapun jenis penyakit yang sering menyerang kelinci antara lain kudis,  kembung, kangker telinga sembeli, berak darah, dan lain-lain. Biasanya penyakit ini dipicu kandang yang kurang bersih dan juga makanan yang kurang baik. Jadi perbaiki kualitas kandang dan juga makanan akan membantu kelinci Anda tetap sehat dan lucu. Bagaimana, cara memelihara kelinci cukup mudah bukan? Selamat mencoba ya!


Sistem Reproduksi Kelinci


 

Sistem Reproduksi Kelinci
Memelihara kelinci tentu merupakan hal yang menyenangkan. Hewan mamalia ini memang populer dijadikan sahabat. Selain jinak, ia juga memliki tampilan yang menggemaskan. Terlebih lagi, bulunya lembut dan bersih membuat ia semakin menawan. Jika Anda memelihara sepsang kelinci yakni jantan dan betina, jangan heran jika tidak butuh waktu lama, sang kelinci betina sudah memberi Anda bayi kelinci. Memang kelinci termasuk binatang yang reproduksinya cukup aktif. Dalam setahun ia bisa mengandung sebanyak 5 kali. Dalam tiap masa kehamilan, sang betina bisa melahirkan 5 sampai 10 bayi kelinci. Hal ini wajar sebab ia memang memiliki rahim yang lebih dari satu. Meski tergolong mudah, namun memahami siklus reproduksi kelinci akan membantu Anda memperoleh bayi kelinci yang sehat dan berkualitas.
Kelinci Dewasa Siap Dikawinkan

Sistem reproduksi kelinci akan siap sebagai mana mestinya pada saat kelinci tersebut mencapai usia yang matang atau dewasa. Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangan di usia yang berbeda. Kelinci dengan ukuran sedang misalnya, usia dewasanya dicapai di umur 4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci denga bobot tubuh yang besar biasanya akan mencapai usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan. Lain lagi dengan kelinci mini. Usia dewasanya akan dicapai di suai 3,5 bulan sampai 4 bulan. Jika kelinci betina telah mencapai usia matang atau dewasa, maka sebaiknya ia harus segera dikawinkan. Sebab jika tidak, ada kemungkinan si akan menjadi mandul seumur hidupnya. Hal yang menyebabkan ia mandul adalah kegemukan. Tumpukan lemak yang berlebih dalam tubuhnya akan membuat ia susah untuk dibuahi sebab sel telur sang betina akan menyempit. Sama halnya dengan kelinci betina, sang jantan juga harus segera dikawinkan. Tumpukan lemak dama tubuhnya juga bisa menyumbat saluran sperma.

 Mengatur Perkawinan

 


Kelinci tergolong binatang yang gampang hamil bahkan beberapa saat setelah ia melahirkan. Oleh sebab itu penting untuk mengatur masa perkawinannya. Kelinci betina bisa dikawinkan dengan pejantan saat ia telah mencapai masa suburnya. Salah satu ciri-ciri kelinci bentina yang sedang dalam masa subur adalah bagian kelaminnya yang berwarna kemerahan dan juga sedikit lembab. Sedangkan sang jantan biasanya tampak gelisah. Cara mengawinkan kelinci cukup mudah. Anda tinggal menyatukan mereka dalam satu kandang. Jika sang betina menolak, boleh jadi ia telah hamil. Namun cara ini tidak selalu akurat. Boleh jadi ia menolak karena alasan lain misalnya suasana kandang yang tak nyaman dan terlalu bising.

Setelah disatukan selama 7 hari, Anda sudah bisa memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa tersebut janin sudah tumbuh dalam uterus kelinci betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari. Namun dalam kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci yang sudah melahirkan di hari ke 21. Sementara itu, masa menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi kelinci betina akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu melahirkan. Namun, hal ini tidak dianjurkan sebab bisa mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan pun kesehatan kelinci betina. Tunggu sampai ia benar-benar selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.

Usaha Ternak Kelinci


 
Usaha Ternak Kelinci
Kelinci, binatang berbulu yang imut, memang telah lama dikenal di Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah, kelinci dibawa ke Indonesia oleh Belanda. Sejak saat itu, kelinci telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia termasuk dalam aspek ekonomi. Usaha ternak kelinci banyak digeluti oleh masyarakat dan memang bisa menjadi penopang ekonomi. Kabarnya, selain lebih mudah, usaha ternak kelinci jauh lebih menguntungkan ketimbang ternak binatang pedaging lainnya. Tak percaya? Simak uraian berikut.

Mengapa Beternak Kelinci?

Ada beberapa alasan khusus mengapa cara beternak kelinci jauh lebih mudah dibandingkan ternak binatang lainnya. Pertama adalah pemanfaatan lahan. Beternak kelinci tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dengan kreatifitas Anda bisa menyulap lahan sempit sebagai tempat beternak. Alsan kedua adalah biaya produksi kelinci jauh lebih murah sehingga untuk memulai usaha ini Anda tak membutuhkan modal melimpah. Alasan ketiga adalah pemeliharaan juga perawatan kelinci jauh lebih mudah dan tidak menyita tenaga layaknya hewan pedaging lainnya. Hal lain yang menjadikan usaha ternak kelinci mudah adalah pakan yang menjadi makanan utama kelinci bukan bahan yang bersaing dengan manusia. Bahkan Anda bisa memanfaatkan limbah sisa dapur untuk diberi kepada kelinci Anda. Hal lainnya yang mebuat kelinci jauh lebih menguntungkan adalah kemampuannya  bereproduksi yang jauh lebih sering dibandingkan hewan ternak lainnya. 

Jenis Ternak Kelinci


Secara umum, tujuan usaha ternak kelinci bisa dibagi ke dalam beberapa poin, antara lain:

  1. Usaha tenak kelinci pedaging. Sudah bukan rahasia umum lagi, daging kelinci cukup nikmat dan istimewanya rendah lemak dan kaya akan senyawa protein.  Usaha ternak kelinci untuk tujuan pedaging memiliki prospek yang baik. Terlebih harga daging lainnya cukup mahal. Daging kelinci hadir sebagai alternatif yang murah dan juga sehat. Jenis kelinci yang biasa diternakkan sebagai pedaging adalah Flemish Giant Rabbit, Satin Rabbit, Rex Rabbit dan lain-lain.
  2. Tujuan laun ternak kelinci adalah sebagai  penghasil anakan atau bibit kelinci. Kelinci secara bilogis memiliki rahim lebih dari satu sehingga ia bisa melahirkan lebih dari 1 bayi. Di luar dari pada itu, kelinci juga tergolong binatang prolific sehingga sangat mudah berkembang biak. Dalam setahun saja, sang betina bisa melahirkan sampai 5 kali. Dari sifat bilolgis ini, Anda tentu sudah bisa membaca berapa profit yang diperoleh peternak kelinci anakan ini kan?
  3. Tujuan lain usaha ternak kelinci adalah untuk membidik permintaan pasar terhadap ketersediaan kelinci sebagai binatang peliharaan atau kelinci hias. Jenis kelinci yang diminati antara lain Angora Rabbit,Lop Rabbit, Lion Rabbit, Harlequin Rabbit dan masih banyak lagi lainnya. Kelinci hias tidak beritik pada kuantitas alias bobot kelinci melainkan pada kualitasnya terutama bagian bulu.
  4. Tujuan ternak kelinci lainnya adalah sebagai penyuplai hewan percobaan untuk penelitian ilmiah di laboratorium. Memang permintaan ini masih relatif sedikit tapi bisa dijadikan sampingan.
  5. Tujuan lainnya adalah untuk memenuhi permintaan industri. Bulu kelinci sangat baik untuk digunakan dalam industri khususnya garmen. Ada beberapa kelinci yang menghasilkan bulu indah dan kuat misalnya jenis kelinci anggora. Industri  bulu kelinci ini semakin meningkat tiap tahunnya sebab aktivis lingkungan mulai detil mengkritik pengambilan bulu pada binatang langka. Menjawab hal ini, kelinci hadir sebagai alternatif terbaik.
  6. Tujuan usaha ternak kelinci lainnya adalah sebagai penghasil pupuk kompos atau organic. Memang poin ini bukan tujuan utama tapi bisa sebagai sampingan dan menambah penghasilan peternak. Kotoran dan urin kelinci mengandung gas methane yang baik untuk biogas. Sementara itu urin kelinci juga diketahui baik untuk beberapa tanaman seperti anggrek.